Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang
sehat tersebut mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkankonsep
sehat yang positif yaitu, pertama, memperhatikan individu sebagai sebuah
sistem yang menyeluruh.Kedua, memandang sehat dengan mengidentifikasi
lingkungan internal dan eksternal. Serta yang ketiga, penghargaan
terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu
dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Dalam jiwa yang sehat terdapat
di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.Atribut seorang insan
yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut :
· Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah
menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan
serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
· Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah
tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi
orang lain.
· Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut,
cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik
dan bijaksana.
Sejarah Kesehatan
Mental
Problem kesehatan mental sebenarnya sudah ada
sejak manusia sendiri itu ada. Sejak dulu manusia tidak hanya mengalami sakit
jasmani tetapi juga merasakan kesedihan,tertekan dan putus asa. Dan tentu saja
orang juga berusaha untuk menyembuhkan sakit non-jasmaniahnya baik dengan cara
yang rasional misalnya dengan minta nasehat pada orang tua, orang yang dituakan
atau dianggap bijak dan dengan cara yang irasional dengan pergi ke dukun atau
melakukan penyembahan pada benda-benda yang dianggap keramat. Perkembangan
kebudayaan, tekhnologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi cara-cara orang untuk
mengatasi problem non jasmaniah yang semakin lama tumbuh menjadi ilmu
pengetahuan sendiri.
Pada tahun 1908 terbut sebuah buku yang
sangat terkenal dengan judul “A Mind That Found It Self”. Buku tersebut
dikarang oleh Clifford Whittingham Beers. Buku itu menceritakan
pengalaman-pengalamannya saat dirawat dibeberapa rumah sakit. Ia mendapatkan
perawatan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan pada pasien dengan gangguan
jiwa, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pemahaman mengenai kesehatan
mental. Perawatan yang tulus dan penuh kasih justru memberikan dampak yang
positif bagi penderita gangguan jiwa. Dari pengalamannya yang tidak
menyenangkan selama dirawat itulah, ia menyatakan bahwa keramah tamahan yang
ditunjukkan kepadanya justru memberikan dampak penyembuhan yang besar bagi
dirinya. Clifford Wittingham memberikan beberapa saran dalam usaha pencegahan
terjadinya gangguan mental dan perawatannya:
- Pembaruan dalam perawatan penderita
- menyebarkan Informasi untuk merubah sikap terhadap pasien gangguan jiwa agar lebih manusiawi
- Mendorong diadakanya penelitian terhadap penyebab gangguan mental
- mengembangkan usaha mengurangi gangguan mental
Demikian hidup dan menarik buku Clifford
Beers tersbut membuat banyak orang tergerak hatinya untuk ikut serta dalam
gerakan kesehatan mental. Adolf Meyer mengusulkan usaha-usaha atau gerakan kesehatan
mental itu disebut Mental Hygiene yang secara harfiah berarti pemeliharaan
kesehatan mental (preservation of the health of the mind).
kemudian pada
tahun 1908 itu pula didirikan Society for Mental Hygiene di Connecticut. Tahun
berikutnya secara formal dibentuk panitia nasional untuk kesehatan mental.
Gerakan kesehatan mental semakin meluas ke negara-negara lain, sehingga ketika
pada tahun 1930 diadakan kongres internasional mental hygiene di washington dc,
dimana 53 negara mengirimkan wakil-wakilnya kesana.
Pendekatan
Kesehatan Mental
Orientasi klasik
Orientasi klasik merujuk pada Kesadaran
tentang perlunya perlakuan yang lebih manusiawi terhadap penyandang gangguan
mental, tetapi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kajian ilmu kesehatan
mental lebih diperuntukkan bagi orang yang mengalami gangguan & penyakit
jiwa .
Orientasi
Penyesuaian Diri
Mengacu pada kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan diri sendiri & norma
sosial. Ukuran sehat secara mental
didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Orang yang
sehat secara psikologis adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya sesuai
dengan tuntutan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Penentuan derajat
kesehatan mental bukan hanya dilihat berdasarkan jiwanya tetapi juga dengan
proses perkembangan dalam lingkungannya.
Orientasi Pengembangan Diri
Setiap orang memiliki kekuatan positif &
korektif Pelepasan sumber-sumber yang tersembunyi dari bakat, kreativitas,
Energi dan dorongan (Schultz, 991) Keharmonisan antara
pikiran dan perasaan dapat mebuat tidakan seseorang tampak matang dan wajar,
dalam mencapai beberapa taraf kesehatan jiwa, jika seseorang dapat kesemoatan
untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, bisa menghargai dirinya
sendiri dan bisa di hargai oleh orang lain.
Sumber :
http://psikologi.or.id/psikologi-klinis/sejarah-perkembangan-mental.htm
Merkur 34c Review - xn--o80b910a26eepc81il5g.online
BalasHapusThe Merkur 34c is a septcasino relatively new design and is a great option for lighter hands 바카라 사이트 of the customer. This is a great safety razor for anyone with Pros and cons include: A sleek design with a decent handle. Overall looks great with a 메리트 카지노 주소 few slight imperfections. Rating: 2 · Review by Matt Amato